Rabu, 04 Maret 2015

Mawar Putih


“Banyak orang membangun dinding bukannya jembatan. Itulah kenapa banyak orang yang egois dan tidak bisa menerima kehadiran orang lain dalam hidupnya.”

Kata-kata itu terngiang di telingaku sederas hujan yang mengguyur bumi malam ini. Mataku menatap nyalang ke atas permukaan air di bawah sana. Air yang mengalir tenang tanpa riak berarti. Itu seperti mengingatkanku pada seorang gadis dengan wajah bersih dari ekspresi. Sehingga tidak seorang pun mengerti isi hatinya.

Termasuk aku.

Bisa dikatakan, aku adalah satu-satunya orang yang dekat dengan gadis itu. Ia bersedia membuka hatinya untukku. Ia mempercayakan rahasia-rahasia kecilnya di tanganku. Ia juga yang mendatangiku ketika beban berat sedang menghimpit perasaannya.

Aku melemparkan sebuket bunga mawar putih kesukaan gadis itu ke sungai. Riak-riak kecil berlompatan sebelum arus membawa pergi buket itu dari pandanganku. Bayangan wajahnya muncul di permukaan air yang dihantam tetes air hujan.

Selama ini, aku mengira sudah menjadi orang yang penting baginya. Aku mengira aku adalah orang terdekatnya. Aku mengira aku adalah orang yang paling bisa mengerti dirinya.

Tapi aku salah.

Sedikit pun aku tidak bisa membaca pikiran gadis itu. Di balik ekspresinya yang tidak terbaca ternyata menyimpan banyak kesedihan di sudut hatinya yang kelam. Aku benar-benar tidak menyangka. Hingga aku terkejut luar biasa saat melihatnya melompat terjun dari jembatan ini. Satu tahun yang lalu tepat di hari ini.

Aku hanya bisa terpaku saat itu. Membiarkan tubuhnya hanyut dibawa arus sungai hingga gelombang kesedihan menenggelamkan ia sepenuhnya. Dan sejak saat itu ia tidak pernah muncul ke permukaan.


Kakiku memanjat kisi-kisi jembatan yang kokoh lalu melompat bebas ke arah sungai. Karena aku tidak akan bisa memahami kesedihannya jika tidak merasakan sendiri apa yang dirasakannya.


Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan untuk menuliskan komentar ya.
Karena itu merupakan penyemangat untuk kami terus menulis.
Selamat membaca :D