Aku menengadahkan kepala. Punggungku
bersandar pada batang pohon di belakangku. Serpihan-serpihan putih
melayang-layang di udara. Semua tampak berputar-putar di dalam kepalaku. Hingga
tenggorokanku seperti dicekik paksa.
“Sakura! Lihat betapa cantiknya bunga
Sakura yang berguguran itu!”
Aku mendengar sekelompok gadis berseru
bahagia. Mereka menunjuk ke arah serpihan putih yang mengapung di udara.
Sakura?
Apa mereka buta, huh?
Keningku mengernyit heran. Sekali lagi aku
melihat itu dengan saksama. Tapi dilihat dari manapun, tetap saja itu tampak
seperti butiran salju yang turun dari langit.
Benar
begitu, bukan? Kau pasti lebih setuju padaku. Karena pohon Sakura di tepi laut
adalah tempat pertama kali kita bertemu, kau ingat? Jadi, mana mungkin aku
salah mengenali antara bunga Sakura dan salju.
Sebulir air mata menetes di sudut mataku.
Lalu dengan cepat angin laut menghapusnya. Aku tersenyum dan memandang serpihan
putih dalam kotak di pelukanku untuk terakhir kalinya. Sebelum akhirnya
meletakkanya di atas kapal kayu kecil yang terombang-ambing di atas permukaan
laut.
Selamat
tinggal. Semoga kau bahagia di sana....
Flash
Fiction ini
ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan sungkan untuk menuliskan komentar ya.
Karena itu merupakan penyemangat untuk kami terus menulis.
Selamat membaca :D