Rabu, 08 April 2015

Serpihan Putih


Aku menengadahkan kepala. Punggungku bersandar pada batang pohon di belakangku. Serpihan-serpihan putih melayang-layang di udara. Semua tampak berputar-putar di dalam kepalaku. Hingga tenggorokanku seperti dicekik paksa.

“Sakura! Lihat betapa cantiknya bunga Sakura yang berguguran itu!”

Aku mendengar sekelompok gadis berseru bahagia. Mereka menunjuk ke arah serpihan putih yang mengapung di udara.

Sakura? Apa mereka buta, huh?

Keningku mengernyit heran. Sekali lagi aku melihat itu dengan saksama. Tapi dilihat dari manapun, tetap saja itu tampak seperti butiran salju yang turun dari langit.

Benar begitu, bukan? Kau pasti lebih setuju padaku. Karena pohon Sakura di tepi laut adalah tempat pertama kali kita bertemu, kau ingat? Jadi, mana mungkin aku salah mengenali antara bunga Sakura dan salju.

Sebulir air mata menetes di sudut mataku. Lalu dengan cepat angin laut menghapusnya. Aku tersenyum dan memandang serpihan putih dalam kotak di pelukanku untuk terakhir kalinya. Sebelum akhirnya meletakkanya di atas kapal kayu kecil yang terombang-ambing di atas permukaan laut.

Selamat tinggal. Semoga kau bahagia di sana....


Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan untuk menuliskan komentar ya.
Karena itu merupakan penyemangat untuk kami terus menulis.
Selamat membaca :D