Rabu, 15 April 2015

Barisan Huruf

Kau mungkin tidak menyadarinya. Sejak kau melangkahkan kakimu keluar dari rumah, aku sudah mulai mengikutimu. Menghitung setiap langkah yang kauambil. Mungkin aku seperti penguntit menjijikan. Tapi ini yang ingin aku lakukan.

Melihatmu.

Dari jauh seperti sekarang atau dekat seperti dulu. Tidak ada bedanya bagi diriku. Kau tetap sama. Tetap pada keindahan abadi yang tidak lekang oleh waktu. Hanya saja tidak bisa lagu kusentuh.

Perlahan kau mulai memasuki jalan setapak yang biasa kita lalui bersama. Sebenarnya, kau ingin pergi ke mana? Tidakkah kau ingat bahwa jalan setapak itu berbatu? Tidak jarang kau terluka karena tersandung kerikil kecil di depan kakimu. Aku harus berada di sampingmu untuk menangkap tubuhmu sebelum kau benar-benar terjatuh.

Lihat! Apa kubilang? Secepat mungkin aku berusaha mendekat ke arahmu. Kenapa kau tidak mau mendengarku? Jika kau terus berjalan terhuyung-huyung seperti itu maka tidak lama lagi kau akan terjatuh.

Oh syukurlah. Kau lebih baik dalam keseimbangan tubuhmu sekarang. Kali ini, kau mengejutkanku sekali lagi. Kenapa kau tiba-tiba berlari seperti itu? Tunggu aku!

Tertatih-tatih aku berusaha mengejarmu.  Sebenarnya apa yang kaupikirkan? Lihat sekarang aku kehilangan jejakmu. Mataku mengedar ke sekeliling. Dan akhirnya ktemukan dirimu... di sana.

Perlahan aku mencoba mendekatimu yang sedang duduk bersimpuh di atas tanah merah yang basah. Apa yang kaulakukan? Hatiku mencelos seketika saat melihat setitik air mata mengalir di sudut matamu diikuti butiran-butiran selanjutnya. Kenapa kau mendnagis dengan mata terpejam dan tampak begitu khidmat?

Aku mengalihkan pandanganku ke sampingmu. Di sana terdapat gundukan tanah dengan sebuah papan tertancap kuat. Di papan itu tertulis barisan huruf. Aku mengernyitkan kening. Itu bukan puisi. Hanya tertulis namaku, seperti aku mengenang namamu di hatiku.


Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan untuk menuliskan komentar ya.
Karena itu merupakan penyemangat untuk kami terus menulis.
Selamat membaca :D