Akhirnya Rainbow of Love #3 sudah sampai prolog...
Happy Reading :)
Lelaki sialan!
Baru kali ini gadis itu
menyadari bahwa seorang playboy yang pada akhirnya akan
menjadi cinta sejatinya hanya ada di novel romantis yang sering ia baca. Harusnya
ia menyadari bahwa ia tak akan mampu merubah tabiat buruk kekasihnya—ralat, mantan
kekasihnya itu. ‘Cukup! Menangis tak akan
ada gunanya!’ gumamnya pada diri sendiri.
Sudahlah!
Tak seharusnya gadis itu
membiarkan air matanya berlinang
membasahi wajahnya hingga merusak make up
tipis yang terkesan natural di wajahnya. Ia terus menancap gas
lebih dalam, melebihi batas kecepatan dalam kota, 60 km/jam. Jarum spidometer
terus bergerak hingga menyentuh angka 95 km/jam. Perasaan geramnya pada
bajingan yang mengkhianatinya membutakan matanya pada kecepatan yang telah ia
tempuh, hingga sebuah mobil polisi yang mengikuti di belakangnya bergerak
mendahuluinya dan meminta gadis itu untuk berhenti dengan isyarat tangan yang
dikeluarkan dari jendela.
Celaka! Umpat
gadis itu dalam hati.
Gadis itu berpikir singkat
dalam pikirannya yang kalut. Setelah polisi itu mengurangi kecepatan dan
berjalan pelan di depan mobil gadis itu, ia mengerem mobilnya mendadak dan
membelokkan setir mobilnya ke kanan, berharap bisa menghindari mobil polisi
tersebut dan kabur layaknya tokoh film-film aksi Hollywood yang sering
ditontonnya.
Brak!!!
Suara sesuatu menabrak bagian
kanan mobil gadis itu tepat setelah terdengar decit ban beberapa detik
sebelumnya. Semuanya terjadi begitu cepat saat kemudian mobil tersebut terbalik
dan terseret beberapa meter dalam keadaan terbalik.
Gadis itu tercengang menatap
mobil yang terus terseret jauh di depannya hingga terhenti saat menabrak sebuah
mobil yang terparkir di pinggir jalan. Jantungnya seolah berhenti saat itu
juga, tangannya gemetar ketika menyadari bahwa semua itu adalah salahnya.
Dengan
cepat orang-orang
berkerumun untuk
melihat
kecelakaan yang baru saja terjadi. Bahkan dua polisi yang tadi berada di depan
gadis itu bergegas menuju mobil yang benar-benar telah hancur itu. Ini kesempatan besar untuknya.
Segera ia memindahkan gigi mobilnya
dan melesat secepat yang ia mampu. Ia harus segera pergi sebelum siapapun
menyadari perbuatannya.
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan sungkan untuk menuliskan komentar ya.
Karena itu merupakan penyemangat untuk kami terus menulis.
Selamat membaca :D