Senin, 22 Desember 2014

Surat untuk Bidadari Surga



Surat ini pernah diikut sertakan dalam sebuah event yang diadakan untuk menyambut hari ibu.
Walaupun tidak terpilih, tapi semoga surat ini bisa disampaikan oleh tukang pos surga melalui doa. Aamiin.
Selamat hari ibu untuk semua ibu dan calon ibu di masa depan!
Have a nice day!  

Malang, 28 November 2014


Mama,
Bagaimana kabarmu di sana? Aku harap engkau selalu sehat dan bahagia.

Mama,
Engkau tahu anakmu ini tidak pernah tahu rasanya patah hati. Namun di hari Selasa kelabu di bulan Februari, ada rasa sakit yang terus terpatri. Jika teringat, air mata ini mengalir tak mau berhenti.

Mama,
Aku tahu, terlalu banyak air mata yang mengalir dari matamu hanya karena ulahku.
Aku tahu, lisan ini sering menggores hatimu dengan kecewa.
Di balik semua itu, selalu senyum yang engkau tunjukkan padaku.
Di balik semua itu, selalu kasih sayang yang engkau berikan tanpa jeda.

Mama,
Kawanku pernah berkata, patah hati itu sangat sakit rasanya. Kini aku tahu itu salah.
Kehilangan seorang ibu jauh lebih menyakitkan jiwa dan raga.
Aku bagai manusia tanpa kepala. Dan semua orang tahu betapa seramnya manusia yang hidup tanpa kepalanya.

Mama,
Kini air mataku selalu berlinang saat mengenang kehadiranmu.
Kini air mataku selalu mengalir saat ku panjatkan doa untukmu.
Kini air mataku selalu menetes di atas batu nisanmu.

Mama,
Begitu banyak cerita yang ingin ku bagi.
Begitu banyak rahasia yang belum ku akui.
Begitu banyak momen dalam hidup ini yang aku ingin engkau menghadiri.
Begitu banyak kata maaf yang ingin ku sampaikan.
Begitu banyak rasa terima kasih yang ingin ku ucapkan.

Mama,
Aku bagai kapal yang kehilangan tujuan.
Diterpa angin dari kutub utara yang membekukan impian.
Aku tidak tahu pada siapa kemenangan dalam hidup harus aku persembahkan.

Mama, kini aku ingin bertanya,
Apa engkau bahagia memiliki aku sebagai anakmu?
Apa engkau menyesal saat aku pernah membuatmu malu?

Mama,
Aku tahu engkau tidak bisa lagi menjawabnya, atau mungkin aku yang tidak dapat mendengarnya. Tapi aku ingin engkau bahagia di sana, menjadi salah satu bidadari di surga.


Hanya penyesalan yang tersisa,
Engkau kini telah tiada.
Lilin kehidupanku terasa meredup,
Lemah seperti sedang ditiup.
Engkau tak akan tergantikan.
Namamu selalu tersimpan dalam kenangan,
Aku menyayangimu, Mama.




Dari anakmu yang merindukanmu,
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan untuk menuliskan komentar ya.
Karena itu merupakan penyemangat untuk kami terus menulis.
Selamat membaca :D